IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Jumat, 01 Maret 2013

KUMON


BAB II
PEMBAHASAN
  1. Sejarah Metode Kumon
Kumon, dapat dikatakan sebagai bagian dari Mastery Learning (belajar tuntas), perbedaannya dengan sistem modul adalah pada jumlah lembar kerja maupun tingkat bahan pelajarannya.
Metode Kumon adalah suatu model belajar dari Jepang dan dikembangkan pertama kali oleh Toru Kumon, seorang guru matematika SMA yang pada awalnya ingin membantu pelajaran matematika anaknya yang waktu itu masih duduk di kelas 2 SD. Ia kemudian merancang suatu sistem agar anaknya dapat belajar secara efektif, sistematis, serta memiliki dasar-dasar Matematika yang kuat.
Yang dilakukannya adalah mengacu pada sasaran “Matematika tingkat SMA
Membuat lembar kerja dengan susunan pelajaran yang meningkat secara
”step by step” Memberikan lembar kerja yang dapat diselesaikan oleh anaknya setiap hari dalam waktu kurang dari 30 menit.
Pada Juli 1954, Takeshi mulai menggunakan materi buatan ayahnya ketika ia di kelas 2 SD. Ia mulai dengan soal-soal penjumlahan dan maju secara cepat. Ia berlatih dengan sistem belajar ini secara rutin setiap hari. Hasilnya, ia dapat menyelesaikan Persamaan Diferensial dan Kalkulus Integral setara pelajaran tingkat SMA, ketika masih duduk di kelas 6 SD.

  1. Penjelasan Pembelajaran Kumon
pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai baru. ( Sagala, 2008 : 61). Jadi dapat disimpulakan pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meninghkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. (Sagala, 2008).
Menurut Sudrajat menyimpulkan metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. (
Maka sesuai dengan pengertian-pengertian di atas maka peneliti menggunakan metode Kumon. Kumon adalah sistem belajar yang memberikan program belajar secara perseorangan sesuai dengan kemampuan masing-masing, yang memungkinkan anak menggali potensi dirinya dan mengembangkan kemampuannya secara maksimal.
Metode kumon dewasa ini, selain untuk kelas matematika, juga digunakan pada kelas bahasa Inggris dan dilakukan di kelas khusus –luar sekolah-. Melihat pe-lejit-an kompetensi siswa yang besar setelah diterapkannya metode kumon pada kelas khusus tersebut maka metode ini dapat dijadikan alternatif metode belajar di kelas atau sekolah dengan berbagai kreasi penunjang lain
Menurut Herdian S.Pd.,M.Pd. Model pembelajaran kumon adalah pembelajaran dengan mengaitkan antar konsep, ketrampilan, kerja individual, dan menjaga suasana nyaman-menyenangkan.
Sintaksnya adalah:
1. sajian konsep,
2. latihan,
3. tiap siswa selesai tugas langsung diperiksa-dinilai,
4. jika keliru langsung dikembalikan untuk diperbaiki dan diperiksa lagi,
5. lima kali salah guru membimbing.
Melalui pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris, Kumon tidak hanya membentuk kemampuan akademik saja, akan tetapi juga membentuk karakter yang positif dan “life-skills” (ketrampilan hidup) yang akan berguna bagi masa depan anak.
Kumon bertujuan agar setiap siswa memilih kemampuan dasar yang kuat, kemandirian dan rasa percaya diri untuk mengembangkan dirinya masing-masing dan kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menyelesaikan permasalahan dengan kemampuannya sendiri sehingga mereka dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat dan memberikan kontribusi bagi layanan pengembangan pendidikan.
Model pembelajaran kumon memiliki keistimewaan yaitu:
1.      Memulai dari level yang tepat akan menumbuhkan kecintaan belajar.
2.      Sesuai dengan kemampuan karena sebelum anak belajar ada tes penempatan.
3.      Maju dengan kemampuan sendiri.
4.      Bahan pelajaran tersusun atas langkah-langkah kecil (small steps) sehingga memperoleh kemampuan dasar yang kuat untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi.
5.      Lembar kerja Kumon disusun untuk menumbuhkan sikap belajar mandiri.
6.      Anak mengerjakan soal secara mandiri bertahap dari tingkat yang mudah sampai tingkat yang lebih sulit.
7.      Mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan kemampuan belajar mandiri.
8.      Maju melampaui tingkatan kelas.
9.      Di Kumon, orangtua memegang peranan yang sangat penting.
10.  Belajar secara kontinu dengan metode Kumon akan bermanfaat dalam membentuk masa depan anak.

  1. Prinsip Model Pembelajaran Kumon
Prinsip dasar metode yang disebarluaskan ke Indonesia pada Oktober 1993 ini adalah pengakuan tentang potensi dan kemampuan individual tiap siswa. (Shinta : 2010). Siswa mempunyai potensi yang tidak terbatas. Untuk mengembangkan potensi ini secara maksimal, diperlukan bimbingan dan lingkungan yang mendukung tanpa membatasi usia siswa. Bahkan siswa usia prasekolah yang belum bisa memegang pensil pun dapat memulai belajar dengan metode KUMON.
Karena sesuai dengan potensinya masing-masing, akan lebih mudah bagi siswa mempelajarinya (Kurniati : 2009).Kumon menilai kunci keberhasilan belajar matematika adalah dengan banyak berlatih. Tak heran bila selama belajar dengan Metode Kumon siswa akan mendapat banyak porsi latihan.
Dalam metode Kumon siswa yang sudah punya kemampuan cukup yang bisa maju ke tingkat lebih tinggi. Bagi yang belum cukup akan terus mendapat pengulangan, sehingga nantinya ia tidak mendapat kesulitan saat mengerjakan bahan pelajaran yang lebih tinggi.
Namun, kenaikan tingkat sering kali tidak terasa. Ini karena perubahan bahan pelajaran dibuat sedemikian kecil, bahkan halus dan sistematis. Bahan pelajaran meningkat seiring dengan kemampuan penalaran sendiri, jarang sekali ia harus minta bantuan guru. Cara ini akan membentuk kebiasaan belajar mandiri yang berguna untuk menggali potensi diri-sendiri.
Menurut Winarno Surakhmad mengatakan, bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
F Siswa adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan.
F Tujuan adalah Sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar.
F Situasi, dalam kegiatan belajar mengajar yag harus guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari kehari dan waktu yang tersedia cukup untuk bahan pengajaran yang ditentukan
F Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar siswa disekolah.
F Guru, dalam hal ini adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar misalnya; kepribadian, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar.
Begitu metode ini sudah dimengerti siswa, ia bisa mempraktikkannya sendiri di rumah dengan berlatih soal-soal dan kesulitan-kesulitannya di sekolah. Bila terus dilatih, kemampuannya akan terus terasah. Bahkan metode Kumon ini bisa juga diajarkan pada anak usia prasekolah. Karena belum bisa menulis, biasanya mereka diberi alat bantu berupa papan bilangan magnetik, jigsaw puzzle, kartu bilangan dan sebagainya, hal tersebut mampu membentuk kecenderungan siswa yang tentunya kecenderungan itu akan menyesuaikan dengan minat dan bakatnya.
Program Kumon tidak hanya mengajarkan cara berhitung tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu sehingga mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa. Kemampuan tersebut akan terlihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan cara mereka sendiri. Peserta program akan diajarkan dasar-dasar soal untuk bisa menyelesaikannya yang lebih sulit.
Metode Kumon yang diberikan secara perorangan pada tingkatan dan porsi yang tepat akan mengembangkan kemampuan matematika siswa. Selain itu belajar dalam waktu yang singkat dan rutin setiap harinya, maka dalam diri siswa akan terbentuk kemampuan berkonsentrasi, ketangkasan kerja, kemampuan berpikir, kebiasaan belajar dan rasa percaya diri yang merupakan dasar untuk mempelajari hal-hal lainnya.

  1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Kumon
Kelebihan dan kelemahan metode kumon yaitu:
1.      Kelebihan Metode Kumon
a.       Sesuai dengan kemampuan karena sebelum anak belajar ada tes penempatan sehingga anak tidak merasa tersiksa.
b.      Bahan pelajaran tersusun atas langkah-langkah kecil sehingga anak bisa memperoleh kemampuan dasar yang kuat.
c.       Anak mengerjakan soal secara mandiri bertahap dari tingkat yang mudah sampai tingkat yang lebih sulit bila mengalami kesulitan bisa melihat buku penyelesaian sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
2.      Kelemahan Metode Kumon
a.       Tidak semua siswa dalam satu kelas memiliki kemampuan yang sama.
b.      Anak belajar secara perorangan sehingga dimungkinkan tumbuh rasa individualisme.
c.       Kedisiplinan kumon kadang membuat anak-anak menjadi tidak kreatif.






  1. Langkah – langkah Model Pembelajaran Kumon
Ø  Penerapan Metode Kumon
Dalam penerapannya Lukman merinci metode kumon ini kedalam 8 tahap, yaitu:
a.       Mula-mula, guru menyajikan konsep dan siswa memperhatikan penyajian tersebut
b.      Kemudian siswa mengambil buku saku yang telah disediakan, menyerahkan lembar kerja PR yang sudah dikerjakannya di rumah, dan mengambil lembar kerja yang telah dipersiapkan guru untuk dikerjakan siswa pada hari tersebut.
c.       Siswa duduk dan mulai mengerjakan lembar kerjanya.
d.      Setelah selesai mengerjakan, lembar kerja diserahkan kepada guru untuk diperiksa dan diberi nilai. Sementara lembar kerjanya dinilai, siswa berlatih dengan alat bantu belajar.
e.       Setelah lembar kerja selesai diperiksa dan diberi nilai, guru mencatat hasil belajar hari itu pada “Daftar Nilai”.
f.       Bila ada bagian yang masih salah, siswa diminta untuk membetulkan bagian tersebut hingga semua lembar kerjanya memperoleh nilai 100.
g.      Jika siswa sampai mengulang 5 kali, maka guru melakukan pendekatan kepada siswa dan menanyakan tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
h.      Setelah selesai, siswa mengikuti latihan secara lisan.
Pembimbing Kumon mendukung setiap siswa dalam mengembangkan kemampuan belajar mandiri. Alur belajar dalam metode ini melibatkan pembimbing dari awal pembelajaran untuk terus mengawasi masing-masing peserta didik. Langkah-langkah dalam pembelajaran Kumon diantaranya adalah:
1.         Tes Penempatan
Merupakan penentuan level awal. Setelah mengerjakan tes penempatan, pembimbing kemudian akan menganalisa hasil tesnya dengan cermat dan menentukan level awal siswa. Menentukan level awal yang tepat adalah kunci untuk belajar mandiri sejak dari awal belajar di Kumon.
2.         Datang ke kelas Kumon 2 kali seminggu
Biasanya mempelajari lembar kerja secara mandiri. Siswa datang ke kelas Kumon 2 kali seminggu, karena Kumon menekankan pentingnya belajar mandiri.
3.      Pembimbing mendukung belajar mandiri
Memastikan tingkatan belajar yang tepat. Sebelum hari belajar di kelas dimulai, pembimbing menyiapkan lembar kerja yang tepat untuk setiap siswa. Di kelas, pembimbing mengamati siswa dengan cermat, untuk memastikan setiap siswa belajar pada tingkatan yang tepat untuknya.
4.      Lembar kerja dikerjakan oleh siswa secara mandiri
Mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan memperdalam pemahaman. Setelah menyelesaikan pelajarannya hari itu, siswa menyerahkan lembar kerja yang telah dikerjakan kepada Pembimbing. Lalu dinilai dan jika ada kesalahan siswa membettulkannya sendiri.
5.      Senang mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari
Setiap siswa diberikan pekerjaan rumah dengan tingkatan yang tepat. Setelah siswa menyelesaikan pelajarannya di kelas kumon, pembimbing memberikan lembar kerja yang tepat untuk dikerjakan di rumah. Pekerjaan rumah yang telah dikumpulkan kemudian dinilai oleh pembimbing dan jika perlu, siswa memperbaiki lembar kerjanya dengan mandiri sampai semuanya jawabannya benar.
Materi aritmatika pada bilangan pecahan dalam metode Kumon terdiri dari dua pokok bahasan yaitu operasi aritmatika (Penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) pada bilangan pecahan dan soal-soal cerita pada bilangan pecahan.
Materi pada soal-soal latihan aritmatika pada bilangan pecahan dalam metode Kumon caranya sama seperti yang diajarkan di Sekolah Dasar, hanya saja langkah-langkah dalam pengerjaannya yang berbeda, karena di Kumon diberikan cara penyelesaian soal yang singkat agar waktu yang digunakan lebih efisien.

Dalam penerapannya metode ini membagi kedalam 6 tahap, diantaranya:
1.      Mula-mula, anak mengambil buku saku yang telah disediakan, menyerahkan lembar kerja PR yang sudah dikerjakannya di rumah, dan mengambil lembar kerja yang telah dipersiapkan pembimbing untuk dikerjakan anak pada hari tersebut.
2.      Anak duduk dan mulai mengerjakan lembar kerjanya. Karena pelajaran diprogram sesuai dengan kemampuan masing-masing, biasanya anak dapat mengerjakan lembar kerja tersebut dengan lancar.
3.      Setelah selesai mengerjakan, lembar kerja diserahkan kepada pembimbing untuk diperiksa dan diberi nilai. Sementara lembar kerjanya dinilai, anak berlatih dengan alat bantu belajar.
4.      Setelah lembar kerja selesai diperiksa dan diberi nilai, pembimbing mencatat hasil belajar hari itu pada “Daftar Nilai”. Hasil ini nantinya akan dianalisa untuk penyusunan program belajar berikutnya.
5.      Bila ada bagian yang masih salah, anak diminta untuk membetulkan bagian tersebut hingga semua lembar kerjanya memperoleh nilai 100. Tujuannya, agar anak menguasai pelajaran dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
6.      Setelah selesai, anak mengikuti latihan secara lisan. Sebelum pulang, pembimbing memberikan evaluasi terhadap pekerjaan anak hari itu dan memberitahu materi yang akan dikerjakan anak pada hari berikutnya.

  1. Hasil Belajar Metode Kumon
Program dan bimbingan metode Kumon yang diberikan secara perorangan pada tingkatan dan porsi yang tepat akan mengembangkan kemampuan matematika anak. Selain itu belajar dalam waktu yang singkat dan rutin. Setiap harinya, maka dalam diri anak akan terbentuk kemampuan berkonsentrasi, ketangkasan kerja, kemampuan berpikir, kebiasaan belajar dan rasa percaya diri yang merupakan dasar untuk mempelajari hal-hal lainnya.
Hasil belajar siswa Kumon bervariasi. Ada siswa yang menyelesaikan seluruh bahan pelajaran metode Kumon. Namun demikian, ada beberapa yang agak lambat, tetapi dapat dikatakan cepat apabila dibandingkan dengan metode biasa.
Program dan bimbingan Metode Kumon yang diberikan secara perorangan pada tingkatan dan porsi yang tepat akan mengembangkan kemampuan matematika anak. Selain itu belajar dalam waktu yang singkat dan rutin setiap harinya, maka dalam diri anak akan terbentuk kemampuan berkonsentrasi, ketangkasan kerja, kemampuan berpikir, kebiasaan belajar dan rasa percaya diri yang merupakan dasar untuk mempelajari hal-hal lainnya.
Di dalam metode Kumon biasanya di gunakan cara penyelesaian soal yang singkat agar waktu yang digunakan lebih efisien. Contoh materi pelajaran dengan metode Kumon yaitu:
1.      Perkalian Dasar
Salah Satu bagian terpenting belajar matematika adalah menguasai perkalian dasar dengan baik.
2.      Perkalian Silang
Teknik perkalian silang bisa digunakan untuk menghitung sembarang bilangan 2 digit dengan sangat mudah.
3.      Pembagian Dasar (Handi Pramono : 2010 : 89)
Pembagian dasar adalah pembagian bilangan kurang dari 100 dengan bilangan kurang dari 10. Cara terbaik untuk menyelesaikan pembagian dasar adalah dengan mengetahui bahwa pembagian adalah kebalikan dari perkalian.
Sayangnya, tidak semua siswa dapat memahami prinsip di atas dengan mudah. Sebagian siswa memerlukan bantuan untuk memahami dan menghitung hasil pembagian.
Untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam pembagian dasar, maka pembagian dasar yang sulit bagi sebagian siswa menjadi sangat mudah.